Sabtu, 20 Agustus 2011

Permainan (?)

Berkelana di dunia maya (lagi), kali ini dengan topik permainan catur. Ternyata banyak yang menyangkutkan permainan catur dengan kepemimpinan.

Menurutku, setiap orang adalah raja bagi ‘papan hitam putih’ kehidupannya. Ada beberapa raja yang senang untuk menghabisi lawan sebanyak mungkin untuk memenangkan permainan. Ini namanya kekanak-kanakan. Semakin banyak yang ia makan, maka ia akan semakin senang, tak peduli bahwa sebenarnya ia juga banyak kehilangan ‘punggawa kerajaan’. Sedangkan raja yang bijak, ia mengetahui sepenuhnya betapa berarti seluruh komponen ‘kerajaan’ yang ia miiliki, pion sekalipun tak kan ia korbankan sia-sia. Ia akan mencoba menyerang langsung raja lawan, tanpa menjatuhkan banyak korban. Permainan seperti ini tentu membuat yang menonton berdecak kagum. Yaa, ia bisa menaklukkan lawan sekaligus melindungi ‘pasukan’nya, hebat bukan?

Jika kita adalah raja, maka siapakah ‘komponen kerajaan’ kita yang lain? Kita memiliki pion, yang benar-benar tunduk dan patuh pada perintah kita. Jika kita adalah pimpinan, maka anak buah kita adalah pionnya. Meskipun begitu, janganlah sembarangan mengorbankan pion. Tanpa pion yang kita miliki, kita tidak sepenuhnya dianggap raja. Mereka adalah pembuka jalan dan ujung tombak permainan ini.

Benteng, gajah, kuda, ratu, adalah ‘pejabat’ kehidupan kita yang memiliki kekuatan lebih untuk menyerang maupun mempertahankan kerajaan kita. Teman, rekan kerja, sahabat, dan keluarga. Kita bisa ‘mengendalikan’ mereka untuk melindungi kita, melakukan apapun yang terbaik demi kita. Jangan artikan “mengendalikan” sebagai kata yang egois. Dalam kehidupan nyata, rasa sayang, ikatan ruang & waktu, mampu membuat kita memiliki teman, rekan kerja dan sahabat yang loyal. Perlu diingat, (menurut saya) setiap orang adalah raja bagi papan kehidupannya sendiri, itu berarti dia menjadi raja menurut sudut pandangnya sendiri. Sedangkan menurut temannya, temannya itulah yang merupakan raja, dan kita adalah benteng/gajah/kuda. Kita bisa mendapatkan benteng/gajah/kuda yang baik jika kita mampu menjadi benteng/gajah/kuda yang baik pula.

Kepemimpinan bukanlah masalah jabatan, posisi, kedudukan, melainkan tentang pengaruh. Setiap orang adalah raja bagi permainan hidupnya karena dia lah yang berpengaruh pada permainan tersebut. Namun terkadang di dunia nyata, banyak yang bertampang raja namun berhati pion, pion yang diperlakukan sebagai kuda, atau bahkan ada ratu yang mengorbankan diri menjadi pion. Sebagai raja, kita harus benar2 meyakinkan diri bahwa kita pantas, mampu, dan mau menjadi raja bagi kehidupan kita. Raja yang merasa memang hanya pantas menjadi raja tapi tidak mengidentifikasi kemampuannya, hanya bagaikan kuda yang berlagak sebagai raja. Raja yang memiliki kemampuan menjadi raja namun tidak mau menjadi raja, bagaikan pion berotak raja, menjadi raja hanya ada dipikirannya, kenyataannya ia mau diper-“bidak” oleh yang seharusnya menjadi “bidak” nya. Adapun raja yang hanya memiliki ambisi untuk menjadi raja, tanpa memikirkan kepantasan & kemampuannya, bagaikan raja yang siap diserang kapan saja, semua lawan tau kelemahannya, pion sekalipun.

Ratu menempati posisi istimewa dalam permainan catur. Ia ‘terlahir’ dan ‘ditakdirkan’ untuk menjadi pendamping, penyerang sekaligus pelindung nyawa raja. Pernah ingat peribahasa “dibalik lelaki yang sukses, terdapat wanita yang hebat”? Sepertinya saya mulai menyadari artinya setelah mengamati sepasang bidak ratu & raja. Raja yang hebat tentu akan ‘memanfaatkan’ ratunya seefektif mungkin. Ohya, para ratu jangan tersinggung dulu. Mereka memanfaatkan ratu tentu antara sadar dan tak sadar. Adanya ratu di papan hidupnya, akan membuat ia merasa tenang memikirkan taktik berikutnya. Adanya ratu disampingnya, akan membuat ia merasa terlindungi dan aman. Dan jangan salah, raja akan rela menukarkan semua pionnya demi melindungi ratu. Ia rela menyerahkan benteng demi memperpanjang ‘usia permainan’ ratu dalam papan hitam putihnya. Dan bahkan ketika ratu sudah terenggut paksa dalam pertempuran, raja akan memanfaatkan kesempatan promosi, merubah pion menjadi ratu. Yaa, raja sampai kapanpun akan tetap membutuhkan ratu.

Sebagai penutup, kerajaan yang hebat adalah kerajaan yang bersatu. Sebagai raja, anda memiliki cara masing-masing untuk membuat semua pasukan anda bersatu. Yaa, kehidupan kurang lebih memang seperti papan catur. Ada kalanya kita memakan, adakalanya pula kita termakan. Namun bukan itu intinya. Intinya adalah bagaimana kita memenangkan “pertandingan” kehidupan di depan mata kita. Musuh kita bukan lagi satu pemain yang berhadap-hadapan dengan kita. Petak kehidupan kita bukan lagi berukuran 8 x 8. Semua akan menjadi samar. Siapa pion kita? Siapa benteng kita? Siapa ratu kita? Dan jangan sampai terkecoh dengan kuda kita yang mungkin sebenarnya adalah kuda musuh. Kecerdasan bertindak dan kearifan akan membuat kita mampu menciptakan permainan yang enak untuk diikuti. Alih-alih memakan musuh, mungkin saja musuh akan berbalik menjadi pion bidak kita. Kehidupan adalah permainan catur tak berdimensi. Oleh karenanya, hati-hatilah dalam melangkah… ;)

1 komentar :

Happy Cat Kaoani