Senin, 15 September 2014

Kisah cinta si bujang dengan hati paling lurus sepanjang tepian kapuas

Jadi ceritanya, kemarin jumat - sabtu aku dan seniorku (lagi lagi) pergi ke luar kota dalam rangka audit. Kotanya lumayan jauh dari samarinda, yaitu kota Sangatta. Kapan2 aku bikin deh post tentang Sangatta klo kesana lagi, soale kmrn gak sempat kemana-mana. Oh ya, satu-satunya hal yg membuatku senang selama perjalanan "dinas" itu yaitu aku ditemani oleh novel karya penulis favoritku: bang Darwis Tere Liye. Yup. Aku menyelesaikan membaca novel "Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah" dalam semalam. Its worthed!

Alkisah, novel ini menceritakan lika liku hidup dan (tentu saja) kisah cinta seorang pemuda di tepian kapuas. Jujur aku sampai sekarang terkagum-kagum dengan cara penuturan Tere Liye di setiap novelnya, terutama novel yg ini. Sebagai pembaca, aku suka mengkhayalkan setiap deskripsi tempat, suasana, ekspresi, tokoh yg ada dalam cerita, dan novel ini sungguh menunjang daya khayalku (hahahah ^^!). Cinta dan segala macam romansanya memang sangat menarik utk disimak. Betapa aku turut deg2an membayangkan setiap liku ceritanya. Sungguh, seakan-akan aku lah yang sedang dirudung asmara. Coba bayangkan saat kau jatuh cinta, maka persis sama deh rasanya dengan yg dideskripsikan disini. Jangankan saling kabar, melihat pucuk rambutnya dikejauhan pun sudah tak terbilang girangnya. Jangankan saling bersuap2an sok romantis (macam anak muda alay masa kini hehe), bisa duduk semeja makan dengannya pun sungguh penuh berbuncah hati rasanya, padahal semeja pun tak hanya berdua (bersebelas mungkin hahaha). Jangankan rencana kencan tiap hari, jadwal rutin bertemu pun (pasti bertemu padahal) masih saja membuat sukar mata terpejam setiap malamnya. Aihh. Kadang aku iri klo baca cerita romantis macam ini. Bukan cerita galau anak gaul yg gundah gulana hanya karna bbm gak di read. Aiiiih… Betulan deh bikin iri. Btw aku gak bakal ceritain endingnya gimana loh yaa, soalnya aku sendiri gak suka klo lagi asik penasaran menebak-nebak eeeh ada yg membocorkan endingnya hahaha... Oh ya. tokoh favoritku tentu saja si bang Borno, jadi semoga suatu saat aku bisa bertemu dengan sang "bujang berhati paling lurus" versi lainnya. hehehe. He's lovely. (^_^)
If you think you’re fall in love. If you feel very desperate with your love story. If you dont even have any idea what is love. This book is very recommended to all of you.
Judul: Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah.
Pengarang: Tere Liye
Penerbit: Gramedia
Tebal: 507 halaman.
Silahkan rasakan sendiri sensasinya! (lebay hahaha) ^^!

2 komentar :

  1. Udah baca novel si bujang dan putri malaka belum? Karyanya harlis kurniawan terbitan cicero..???

    Dijamin lewat dah bujangan2 laennya.. hhihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaah.. terima kasih respons dan rekomennya.. hehehe

      Hapus

Happy Cat Kaoani