Senin, 27 Januari 2014

Beras untukku, beras untukmu

Sebuah cerita bijak Korea, disadur dengan sedikit perubahan.
Dahulu kala di suatu desa hiduplah kakak-beradik yang baik hati. Mereka selalu akrab, giat bekerja, dan saling menyayangi satu sama lain. Singkat cerita, mereka menjadi petani yang paling bagus hasil panennya di desa itu.
Suatu hari ketika panen, sang kakak berpikir untuk memberikan sekarung beras kepada adiknya. “Adikku pasti butuh biaya banyak untuk pernikahannya bulan depan. Kalau aku beri secara terang-terangan dia pasti menolak, maka aku selundupkan saja satu karung ke gudangnya. Pasti tidak kentara.” Jadilah malam itu sang kakak mengendap-endap ke gudang sang adik untuk memberikan sekarung beras.
Keesokan harinya setelah ia menjual beberapa karung beras kepada saudagar, sang kakak menghitung kembali beras-berasnya. Ternyata jumlahnya kelebihan satu karung dari yang seharusnya. Ia menganggap kelebihan tersebut adalah pemberian Yang Maha Kuasa. “Akan kuberikan satu karung tambahan ini kepada adikku. Semoga ini cukup membantu hidupnya.” Malam itu pun, lagi-lagi sang kakak ke gudang sang adik untuk menyelundupkan beras. Namun ternyata keesokan harinya, setelah ia menjual beberapa berasnya, lagi-lagi ia mendapati jumlah berasnya kelebihan satu karung dari yang seharusnya. Maka seperti malam sebelumnya, ia berniat menyelundupkan kembali satu karung beras tersebut ke gudang adiknya.
Malam yang gelap gulita saat ia berjalan menuju gudang adiknya, tiba-tiba ia melihat sekelebat bayangan orang membawa karung beras dari gudang sang adik. “Jangan-jangan itu pencuri. Harus aku ikuti.” Ternyata bayangan yang ia sangka pencuri itu juga masuk ke gudang miliknya, dan orang tersebut ternyata adalah adiknya.
“Apa yang kau lakukan adikku?” sang kakak kaget melihat adik meletakkan sekarung beras di gudangnya.
“Kakak?” sang adik juga kaget melihat kakaknya malam-malam begini diluar dan memanggul karung beras.
“Aku pikir kau pencuri. Ternyata kau yang selama ini meletakkan sekarung beras di gudangku.”
“Aku berpikir kakak lebih butuh beras ini dibandingkan aku, karena kakak telah berkeluarga sedangkan aku belum. Tapi ternyata kakak lah yang selama ini meletakkan sekarung beras di gudangku.”
“Menurutku kau akan lebih membutuhkannya karena kau akan segera melangsungkan pernikahan.”
Kakak beradik itu saling tersenyum melihat kebaikan saudaranya.
^___^

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Happy Cat Kaoani