Tampilkan postingan dengan label (mencoba) bijak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label (mencoba) bijak. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 Mei 2017

Menyelamatkan


Seorang lelaki tua, pakaian lusuhnya menampakkan jelas kefaqiran yang ia alami.
Ia memasuki sebuah toko untuk membeli selimut.
Ia membutuhkan 5 buah selimut untuk keluarganya di musim dingin ini.
Tapi uang yang ia miliki hanya 100 ribu.
Sudah berkeliling di pasar tapi tidak ada penjual toko yang menjual harga 100 ribu untuk 5 selimut.
Putus asa ia memasuki toko terakhir yang lebih megah di pasar tersebut
Dengan suara ragu lelaki tua bertanya:
"Saya membutuhkan 5 selimut... tapi saya hanya punya uang 100 ribu .. apakah bapak menjualnya ?"
Pemilik toko berkata :
"Oh ada pak, saya punya selimut bagus buatan Turki, harganya juga murah, hanya 25 ribu per buah. Kalau bapak beli 4 buah akan mendapat bonus 1 buah."

Lega...
Terpancar diwajah lelaki tua itu.
Segera ia mengulurkan lembaran uang 100 ribu miliknya.
Dengan wajah berseri sambil membawa selimut ia berlalu pergi.

Anak si pedagang yang sedari tadi duduk memperhatikan ini berkata :
"Ayah .... Ko bisa ??  bukankah kemarin Ayah mengatakan selimut itu jenis selimut termahal di toko ini, kalau tidak salah kemarin Ayah mengatakannya seharga 250 ribu per helainya...!??"

Si Ayah dari anak itu tersenyum dan menjawab :
"Benar sekali, kemarin kita menjualnya 250 ribu kepada pembeli yang lain tidak kurang sedikitpun.
Kemarin kita berdagang dengan manusia.
Hari ini kita berdagang dengan ALLAH.
Ayah ingin keluarga laki-laki tua tadi dapat terhindar dari dingin di musim dingin ini
Ayah berharap ALLAH menyelamatkan keluarga kita dari panasnya api neraka di akhirat nanti.
Sesungguhnya.. kalaulah tidak karena menjaga harga diri laki-laki tua tadi, Ayah tidak ingin menerima darinya uang sedikitpun.
Ayah tidak ingin ia merasa menerima sedekah sehingga merasa malu dihadapan kita disini."
Si Anak tersenyum mengambil hikmah atas pelajaran berharga yang diperoleh hari ini dari Ayahanda nya.

Sampai di rumah, Sang lelaki tua disambut istrinya dengan gembira, kemudian membuka bungkusan selimut, dan terkejut.
"Astaghfirullah, darimana ayah dapat uang beli selimut mahal ini ?"
"Dari uang yg ibu kasih tadi" jawabnya sambil merebahkan diri di lantai, kelelahan.
"Tidak mungkin dg 100rb, dapatkan selimut ini, jangankan 5, satu buah aja gak dapat."
Percakapan ini didengar sang anak, dan menghampiri. Kemudian dia memeriksa selimut tsb.
"Ini harganya 250rb, ayaahh"
Si ayah bangkit melihat label harga yg dilihatkan anaknya.
"Sepertinya si pemilik toko salah, tadi dia bilang harganya 25rb, karena ayah beli 4, dapat bonus 1". Cerita sang ayah.

Semua terpaku diam...

"Besok ayah hantarkan lagi ke toko itu, jangan dipakai dulu ya" sang ibu memecah kesunyian.
"Ayah kelihatan capek, aku saja yang hantarkan sekarang. Di toko mana ayah beli selimut ini ?" Sahut anaknya.

"Kenapa harus sekarang nak ? tadi ibu lihat kamu lagi menjahit pesanan bu Kino untuk besok" tanya ibunya

"Ibu, kasihan si pedagang itu bu, kalau nanti dia jual lagi ke orang lain dg harga segitu, soal jahitan itu, bisa saya selesaikan nanti malam" jawab si anak.

Sang ayah tersenyum bahagia dan bangga, kemudian menjelaskan toko tempat dia membeli selimut.

Sang anak mengayuh sepeda menuju pasar.

"Silahkan masuk nona" sapa ramah seorang pemuda saat melihat gadis muda celingak-celinguk di depan tokonya.
"Maaf bang, tadi adakah Abang menjual selimut ini kepada seorang tua ? Saya anaknya mau mengembalikan selimut ini" tanyanya.
Dari bungkusannya si pemuda sudah tahu bahwa itu memang selimut yg dijual ayahnya tadi.
"Maaf nona, apakah ada barang yg rusak ? Saya akan ganti dg yg lain"
"Oh, tidak, saya mau kembalikan bukan karena rusak, tapi Abang salah lihat harga, di label ini 250rb, bukan 25rb."

Si pemuda berpikir sejenak, sambil pura2 memeriksa selimut tsb.

"Terimakasih... nona telah menyelamatkan saya dari kerugian besar, coba bayangkan jika semua itu (sambil menunjuk tumpukan selimut) saya jual 25rb, berapa besar kerugian saya. Untuk itu saya hadiahkan selimut ini untuk ayah nona."

"Alhamdulillah, benar yg dibilang anak saya, harap diterima kembali uang ini." Sang ayah yg dari tadi hanya menonton, menimpali sambil menyodorkan uang 100rb ke anak tsb.

"Eeeh"

"Jangan menolak nona, ini sekedar ucapan terimakasih saja, nona telah menyelamatkan kami jauh lebih besar dari ini, bawalah selimut tsb pulang, dan tolong kembalikan uang ini kepada ayahmu."

------
Copas dari salah satu OA di Line. Kisah yg sangat menyentuh. Dunno why... :')
Entah kisah nyata maupun fiksi belaka, ambillah hikmahnya...

Senin, 22 Februari 2016

KPK harus Kuat

Siang all~~~ Jadi ceritanya saya sedang (tumben) iseng buka fb, dan di salah satu fanpage favorit saya, ia menuliskan post yang sangat amat saya setujui. hahaha..

"Partai yang getol sekali ingin merevisi UU KPK itu justeru yang sekarang berkuasa. Ada apa sih? Kalian mengotot sekali? Elit partai, anggota DPR, pejabat pemerintah dari partai ini, terlihat sekali syahwatnya hendak merevisi UU KPK.
Rakyat itu tidak bodoh loh pak. Kalian bilang untuk penguatan KPK, tapi fakta seluruh pasal usulan kalian itu kusut.
Kalau mau revisi, nih usulan saya:
1. KPK berhak penuh mengangkat penyelidik dan penyidik independen
2. Hukuman koruptor adalah minimal 100 tahun (hukuman mati lebih bagus lagi), seluruh hartanya disita tanpa ampun, termasuk anak-istri, sekali ada aliran harta korup, disita habis2an.
3. KPK mengambil komando seluruh kasus korupsi. Kepolisian, Kejaksaan bersifat support.
4. Kewenangan menyadap KPK diperluas tanpa batas.
5. Pemberian anggaran raksasa bagi KPK
Rakyat banyak, Pak, Bu, nggak pernah takut kalaupun KPK itu jadi super-super body. Ngapain takut? Yang takut KPK itu jadi "terlalu kuat" cuma orang2 yang korup saja.

*Tere Liye"

Selasa, 04 Agustus 2015

"Kenapa Allah" - by Tere Liye

Kenapa Allah membiarkan kezaliman
Hukum diputar balik
Kesalahan dan aib dicari-cari
Tapi pencuri besar dibiarkan berkeliaran

Sungguh bukan karena Allah tidak sayang
Tapi Allah memberikan kesempatan
Untuk melihat, siapa yang berdiri di sana
Siapa yang berdiri di sini
Siapa yang sesungguhnya memakai topeng dusta
Siapa yang sebenarnya singa kebenaran

tanda "kutip"

“Terkadang kesedihan memerlukan kesendirian, meskipun seringkali kesendirian mengundang kesedihan tak tertahankan.”
-Tere Liye, novel "Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin"

“Karena kau harus tahu, air mata dari seseorang yang tulus hatinya, justeru adalah bukti betapa kuat dan kokoh hidupnya. Tidak ada yang keliru dengan tangisan."
-Tere Liye, Novel "AMELIA"

Sabtu, 14 Maret 2015

Mungkin hanya tidak tahu

Copas dari tetangga, semoga bermanfaat…
======
Ada kisah menarik dari seorang teman.

Sebuah kapal pesiar mengalami kecelakaan di laut dan akan segera tenggelam. Sepasang suami istri berlari menuju ke skoci untuk menyelamatkan diri. Sampai di sana, mereka menyadari bahwa hanya ada tempat untuk satu orang yang tersisa. Segera sang suami melompat mendahului istrinya untuk mendapatkan tempat itu. Sang istri hanya bisa menatap kepadanya sambil meneriakkan sebuah kalimat sebelum skoci menjauh dan kapal itu benar-benar menenggelamkannya.

Senin, 13 Oktober 2014

Once Upon a Time

Dahulu kala, hiduplah seorang pemuda sebatang kara di tepi hutan. Ia pemuda yg biasa saja, kecuali semangat membaranya. Ia meyakini bahwa semua mimpi pasti bisa terwujud kalau ia mau berusaha. Maka setiap bangun tidur ia mendaftar apa saja yg ia mimpikan semalam tadi. Kini sudah ratusan jumlahnya, dan yg luar biasa hampir semua dapat ia wujudkan. Bahkan mimpi absurdnya mengenai memelihara singa pun menjadi nyata. Hanya satu jenis mimpi yg membuatnya frustasi: kembali ke masa lalu.

Beo penyanyi menyadari mengapa setiap melihat daftar mimpi, sang pemuda menjadi sedikit murung meski hanya sesaat.

Selasa, 13 Mei 2014

Roman Romantis

Aku suka membaca. Aku suka terhanyut pada bacaan, entah itu nyata atau tidak. Aku juga kadang suka baca sesuatu yang romantis, agak cengeng namun happy ending. Cerita yang bagus akan membuatku terngiang-ngiang dalam beberapa hari. Namun cerita nyata, efeknya jauh lebih besar…
Ya kawan, cerita romantis ini takkan pernah terlupa karena ia nyata. Aku sampai mengimajinasikannya di ruang pikiranku. dan kadang saat ada bagian sedih diantara dua insan yang saling mencinta tersebut, aku pasti menangis. cerita apa itu? banyak. yang paling aku suka adalah cerita romantis Nabi Muhammad SAW dengan Siti Khadijah. :’) seakan aku turut merasakan perasaan Khadijah yang deg-degan setelah bertemu Nabi Muhammad SAW. seakan bisa merasakan senang yang tak terkira saat akhirnya mengetahui bahwa ternyata Nabi Muhammad SAW memiliki rasa yang sama. seakan melihat betapa beliau berdua tersenyum sangat bahagia ketika akhirnya pernikahan nan suci itu dilangsungkan.
Cerita romantis lain datang dari pasangan Fatimah binti Muhammad dan Ali bin Abi Thalib. Coba bayangkan adegan berikut:
Fatimah: Ali, maafkan aku, sebenarnya aku pernah mencintai seseorang sebelum menikah.
Ali : Siapa lelaki itu?!
Fatimah: (dengan tersenyum malu) kau.
*aaaaaah, pingsan*
betapa indah kisah mereka, karena itu nyata. bukan sekedar rangkaian kata dalam angan. bukan sekedar selarik lirik musik berisik. itulah cinta. hal sederhana yang membuat hidup menjadi sempurna. ;)

Senin, 27 Januari 2014

Beras untukku, beras untukmu

Sebuah cerita bijak Korea, disadur dengan sedikit perubahan.
Dahulu kala di suatu desa hiduplah kakak-beradik yang baik hati. Mereka selalu akrab, giat bekerja, dan saling menyayangi satu sama lain. Singkat cerita, mereka menjadi petani yang paling bagus hasil panennya di desa itu.
Suatu hari ketika panen, sang kakak berpikir untuk memberikan sekarung beras kepada adiknya. “Adikku pasti butuh biaya banyak untuk pernikahannya bulan depan. Kalau aku beri secara terang-terangan dia pasti menolak, maka aku selundupkan saja satu karung ke gudangnya. Pasti tidak kentara.” Jadilah malam itu sang kakak mengendap-endap ke gudang sang adik untuk memberikan sekarung beras.

Rabu, 28 September 2011

(speechless)

Rasulullah SAW bersedia lapar demi mengenyangkan orang, tak takut miskin karena mengayakan orang, beliau sabar demi kebahagiaan orang lain,,,,

(wooow! itu tidak sekedar 'sesuatu' banget yah!)
Happy Cat Kaoani